Sejak
mengenal kebutuhan, kita mengenal uang. Kita pun mencap uang menjadi kebutuhan.
Bersekolah lalu bekerja dengan harapan membantu mendapatkan uang. Kita
menginginkan uang namun kurang mempelajari ilmunya.
Ketidaktahuan
tentang ilmu keuangan menjadikan seseorang buta keuangan. Akhirnya, kita harus terus bekerja untuk
uang, terperangkap dalam jebakan uang. Ada impian bebas finansial namun tak
tahu langkah awal yang dijalani harus kemana dan bagaimana. Beginilah akibat
dari buta keuangan.
Tentunya kita menginginkan keluar dari zona buta keuangan. Cara ampuh keluar dari kebutaan yaitu mencari tahu penyebab lalu mencari solusinya.
Berikut 3 penjelasan singkat penyebab buta keuangan serta solusinya.
1. Kesalahan Mengukur Standar Kekayaan
Sering sekali uang dikaitkan dengan kekayaan. Mengartikan kekayaan dengan kebebasan finansial. Kemudian mengukur standar kekayaan dengan bentuk yang terlihat oleh mata hingga tak sadar malah membutakan keuangan kita.
Rumah, mobil mewah, dan tanah dianggap sebagai standar orang kaya. Akhirnya kita berlomba-lomba memiliki hal-hal tersebut untuk mejadi kaya seperti para orang kaya. Padahal dibalik benda-benda tersebut ada pajak yang dikeluarkan setiap tahun, ada biaya perawatan serta penurunan nilai bangunan dan mobil.
Kita melupakan arti kekayaan sendiri. Menurut Buckminter Filler pemilik hak paten kubah geodesic tahun 1961. Kekayaan diukur dari berapa uang yang dihasilkan oleh uang yang dimiliki.
Pengukuran tersebut berasal dari sebuah pertanyaan :
“Jika saya berhenti untuk bekerja, apakah saya masih bisa bertahan hidup dan berapa lama saya akan bertahan hidup?”
2. Kesalahpahaman Ilmu Uang
Ilmu uang tentunya berasal dari pendidikan keuangan. Banyak sekali orang berpola pikir pendidikan keuangan hanya untuk anak ekonomi saja. Bahkan anak ekonomi juga berpikir pendidikan keuangan hanya untuk anak akuntansi.
Kesalahpahaman pola pikir inilah yang menyebabkan semua orang buta keuangan. Akibatanya, jika terjadi krisis uang menyalahkan atasan, aturan, kebijakan, bahkan Tuhan. Tak hanya itu saja, ketidaktahuan terhadap uang menambah ketakutan akan kekurangan uang lalu menutup peluang lain yang terbuka.
Meluangkan waktu untuk mengenal ilmu uang adalah satu-satunya cara untuk keluar dari ketidaktahuan dan buta keuangan.
3. Merasa Sudah Cukup Tahu
Merasa tahu adalah penyakit ilmu. Sumber penyakit ini dari pernah merasakan pengalaman pahit manisnya uang. Lalu mengatasnamakan kemalasan belajar dengan menyebutkan “Saya sudah tahu”. Padahal pengalaman yang ada hanya setetes ilmu dari seluas lautan.
Teruslah haus akan ilmu, coba minum dan teguklah. Bagikan juga agar ada jejak, tidak menguap lalu menghilang.
Selain itu, sumber penyakit lainya adalah tidak mau mengambil risiko. Ada yang sudah tahu ilmunya namun tak mempraktekanya. Ada rasa ketikpercayaan atau ketidakberanian masuk ke dalam hal yang berbeda. Mereka sama saja masih buta hanya berbeda kondisi saja.
Terima kasih sudah membaca sampai habis. Silahkan Anda:
1. Share kepada teman, agar mereka tahu apa yang Anda baca saat ini,
2. Baca Artikel lainnya yang saya lampirkan,
3. Jika Anda ingin mendapatkan pelatihan bisnis lainnya, silahkan kunjungi member.laruno.com/products